Prabowo Subianto

Prabowo Dorong Pemimpin Muda Kuasai Ekonomi agar Tak Dibodohi

Prabowo Dorong Pemimpin Muda Kuasai Ekonomi agar Tak Dibodohi
Prabowo Dorong Pemimpin Muda Kuasai Ekonomi agar Tak Dibodohi

JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pemahaman ekonomi bagi generasi muda Indonesia yang bercita-cita menjadi pemimpin politik di masa depan. 

Menurutnya, seorang pemimpin yang tidak memahami dasar-dasar ekonomi dan bisnis akan mudah dipermainkan oleh pihak lain yang menguasai bidang tersebut.

Pesan itu disampaikan Prabowo dalam diskusi Forbes Global CEO Conference 2025 yang digelar di Hotel St Regis, Jakarta Selatan, pada Rabu 15 Oktober 2025. 

Dalam forum internasional yang mempertemukan para pemimpin bisnis dan politik dunia itu, Prabowo menyoroti masih banyaknya pemimpin politik yang enggan berurusan dengan hal-hal teknis di bidang ekonomi.

Pemimpin Tak Boleh Takut pada Angka dan Bisnis

Prabowo menilai, kecenderungan sebagian politisi yang menghindari isu ekonomi menunjukkan lemahnya pemahaman terhadap salah satu aspek fundamental dalam kepemimpinan modern.

“Banyak pemimpin politik, saya rasa, tidak mau mengerjakan PR mereka. Banyak pemimpin politik mungkin takut pada angka atau takut pada bisnis. Jadi saya pikir sekarang sudah sepantasnya semua pemimpin muda Indonesia yang ingin menjadi pemimpin politik, harus memahami bisnis dan ekonomi,” ujar Prabowo di hadapan peserta konferensi, Rabu malam.

Menurutnya, memahami ekonomi bukan hanya sekadar kemampuan teknis, tetapi juga bentuk kesiapan dalam mengambil keputusan yang berdampak luas terhadap rakyat. 

Ia menilai, tanpa pengetahuan ekonomi, seorang pemimpin akan kesulitan menilai kebijakan yang benar-benar berpihak pada kepentingan publik.

Politik dan Ekonomi Harus Seimbang

Dalam pandangan Prabowo, hubungan antara politik dan ekonomi tidak bisa dipisahkan. Politik tanpa pemahaman ekonomi akan menghasilkan kebijakan yang rapuh, sementara ekonomi tanpa arah politik yang jelas bisa menimbulkan ketimpangan sosial.

Prabowo juga menyinggung adanya perbedaan pandangan antara kalangan politik dan pelaku ekonomi. Ia menilai, hal tersebut kerap menimbulkan kesalahpahaman dalam menentukan arah kebijakan.

Karena itu, ia mendorong generasi muda yang bercita-cita menjadi pemimpin politik untuk mempelajari ekonomi secara serius. Baginya, pemimpin masa depan harus mampu berbicara dalam “bahasa ekonomi” agar dapat mengawal kebijakan pembangunan dengan cerdas dan tidak mudah dipengaruhi.

“Jadi saya pikir sekarang sudah sepantasnya semua pemimpin muda Indonesia yang ingin menjadi pemimpin politik, harus memahami bisnis dan ekonomi,” tuturnya kembali menegaskan pesan tersebut.

Kutipan dari Bill Clinton

Dalam kesempatan itu, Prabowo mengutip slogan kampanye terkenal Presiden Amerika Serikat Bill Clinton pada pemilihan presiden tahun 1992, yaitu “It’s the economy, stupid.” Ia menjelaskan bahwa slogan tersebut menegaskan pentingnya ekonomi sebagai fondasi utama dalam setiap kebijakan publik.

“Rasanya aku pernah dengar, apa di masa kampanye Clinton dia memasukkan apa di ruang kampanyenya? Ini stupid economy. Aku tidak tahu bagaimana menerjemahkannya ke Bahasa Indonesia,” ucap Prabowo sambil tersenyum.

Kutipan itu, kata Prabowo, menggambarkan betapa ekonomi menjadi inti dari keberhasilan suatu pemerintahan. Pemimpin yang mengabaikan persoalan ekonomi akan menghadapi kesulitan dalam menyejahterakan rakyatnya, seberapa pun baik niat politiknya.

Pemimpin Harus Paham Agar Tidak Dibodohi

Lebih lanjut, Prabowo menekankan, penguasaan ekonomi juga menjadi tameng bagi para pemimpin agar tidak mudah dimanipulasi oleh pihak yang mengaku ahli. 

Ia mengingatkan, banyak pemimpin politik kehilangan arah karena terlalu bergantung pada analisis pihak lain tanpa memahami substansinya.

“Kalau kamu tidak mengerti ekonomi, kamu bisa dibodohi oleh para ekonom. Betul? Jadi, kamu jangan pernah terintimidasi oleh yang katanya ahli. Aku sedang bicara dengan anak-anak mudaku kan?” ujarnya disambut tawa audiens.

Pesan itu, menurutnya, bukan sekadar peringatan, melainkan ajakan bagi generasi muda untuk membekali diri dengan wawasan ekonomi sejak dini. Pemimpin yang kuat, kata Prabowo, adalah mereka yang berani berpikir kritis dan tidak takut berdialog dengan para ahli di berbagai bidang.

Membangun Pemimpin Masa Depan yang Melek Ekonomi

Pernyataan Prabowo sejalan dengan langkah pemerintahannya yang mendorong reformasi di sektor ekonomi, termasuk efisiensi BUMN dan peningkatan produktivitas nasional. Sebelumnya, Prabowo juga menyoroti perlunya pemangkasan jumlah BUMN dari ribuan menjadi hanya yang efisien dan strategis.

Dalam beberapa kesempatan, Prabowo menekankan pentingnya kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat kecil. 

Ia bahkan pernah menyinggung keberhasilan program pemerintah dalam meningkatkan penghasilan nelayan hingga 100 persen, sebagai bukti nyata pentingnya pengelolaan ekonomi yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, Prabowo juga menunjukkan keterbukaannya terhadap kebijakan progresif, termasuk mengizinkan warga negara asing memimpin BUMN tertentu, selama hal tersebut membawa manfaat bagi bangsa dan dilakukan dengan pengawasan ketat.

Langkah-langkah tersebut menunjukkan bahwa Prabowo ingin menanamkan paradigma baru di kalangan pemimpin muda: bahwa ekonomi bukan ranah yang harus ditakuti, tetapi dikuasai.

Pesan untuk Generasi Muda

Di akhir penyampaiannya, Prabowo menegaskan kembali bahwa masa depan Indonesia berada di tangan generasi muda yang berani berpikir besar dan bekerja keras. Namun, keberanian tanpa pengetahuan tidak cukup.

“Kalau kamu tidak memahami ekonomi, kamu akan dibodohi. Tapi kalau kamu menguasainya, kamu bisa melindungi rakyatmu,” kata Prabowo dengan nada serius.

Dengan pesan tersebut, Prabowo berharap lahir generasi pemimpin Indonesia yang tidak hanya pandai berbicara di panggung politik, tetapi juga cakap mengelola perekonomian bangsa. 

Karena, sebagaimana dikatakan Bill Clinton lebih dari tiga dekade lalu, inti dari semua kebijakan pada akhirnya adalah ekonomi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index