JAKARTA - Di Indonesia, istilah “pusing” sering digunakan untuk berbagai keluhan mulai dari rasa berat di kepala, perasaan melayang, stres, hingga kebingungan.
Dalam bahasa daerah, istilah ini memiliki makna berbeda. Bahasa Jawa menyebut mumet untuk pikiran yang penuh, bukan hanya sakit kepala, sementara bahasa Sunda menggunakan rieut atau lieur untuk ketidakfokusan atau sensasi seolah-olah berputar.
Oleh karena itu, penting bagi dokter untuk menelusuri maksud dari keluhan “pusing”, apakah akibat migrain, vertigo, atau masalah psikologis. Pemahaman yang tepat membantu diagnosis dan penanganan yang akurat.
Gejala dan Karakteristik Migrain
Dokter spesialis neurologi Kevin Mulya menjelaskan bahwa migrain biasanya ditandai dengan rasa sakit berdenyut sedang hingga berat, biasanya di satu sisi kepala namun dapat menyebar ke seluruh kepala.
Serangan migrain berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari dan sering disertai gejala lain seperti mual, sensitivitas terhadap cahaya dan suara, serta gangguan penglihatan seperti buram atau berbayang.
Gejala yang khas ini membedakan migrain dari vertigo, karena migrain lebih berfokus pada rasa sakit kepala dan efek samping terkait sensorik, sementara vertigo menonjolkan gangguan keseimbangan dan sensasi berputar.
Penyebab dan Dampak Vertigo
Vertigo terjadi ketika seseorang merasakan tubuh atau lingkungannya bergerak padahal tidak. Kondisi ini biasanya muncul akibat gangguan di telinga bagian dalam atau area otak yang mengatur keseimbangan.
Beberapa penyebab vertigo meliputi perubahan posisi kepala secara tiba-tiba (BPPV), infeksi atau peradangan di telinga, serta masalah yang memengaruhi cerebellum atau batang otak.
Vertigo sering disertai rasa berputar, nyeri, muntah, dan kesulitan berdiri atau berjalan stabil. Kondisi ini lebih menekankan gangguan keseimbangan tubuh dibanding migrain, sehingga membutuhkan penanganan dan pemantauan yang berbeda.
Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter
Tanda-tanda penting untuk membedakan vertigo dari migrain antara lain tempo serangan, gejala bersamaan, dan frekuensi kemunculannya.
Vertigo seperti BPPV biasanya singkat, hanya beberapa detik hingga menit, dipicu perubahan posisi kepala. Migrain berkembang lebih lambat, berlangsung lebih lama, dan ditandai sakit kepala sebagai gejala utama.
Vertigo sering disertai telinga berdering, gangguan pendengaran, dan kesulitan berjalan lurus, sementara migrain biasanya disertai mual, sensitivitas cahaya, dan suara. Pola migrain cenderung berulang, sedangkan vertigo muncul acak sesuai penyebabnya.
Segera konsultasikan ke dokter jika pusing datang berulang dengan gangguan penglihatan, bicara pelo, kelemahan anggota tubuh, atau sakit kepala tidak biasa. Mencatat durasi, pemicu, dan sensasi pusing akan membantu diagnosis lebih akurat. Pemeriksaan dini dapat mencegah komplikasi saraf serius dan meningkatkan kualitas hidup.