Strategi MAB Membantu Asuransi Kesehatan Lebih Profesional dan Efisien

Jumat, 17 Oktober 2025 | 16:11:52 WIB
Strategi MAB Membantu Asuransi Kesehatan Lebih Profesional dan Efisien

JAKARTA - Kewajiban pembentukan Dewan Penasihat Medis (Medical Advisory Board/MAB) di setiap perusahaan asuransi kesehatan dinilai mampu memperkuat kualitas layanan, mitigasi risiko, dan keberlanjutan bisnis, termasuk bagi perusahaan berskala kecil.

Kewajiban MAB di Setiap Perusahaan Asuransi

Kewajiban pembentukan Dewan Penasihat Medis (DPM) atau Medical Advisory Board di setiap perusahaan asuransi yang memiliki produk asuransi kesehatan tertuang dalam SEOJK Nomor 7/2025, yang kini sedang digodok dalam POJK baru. 

CEO Deswa Integra Group, Dedi Kristianto, menilai meski kebijakan ini berpotensi menambah biaya, secara prospek keberadaan MAB memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan asuransi, termasuk yang berskala kecil.

Menurut Dedi, selain diwajibkan oleh regulator, MAB juga menjadi kebutuhan internal di masing-masing perusahaan asuransi. Fungsi utama MAB adalah menangani kesenjangan antara perusahaan asuransi dan penyedia layanan kesehatan. 

“Sebab itu, aturan yang diterapkan oleh OJK ini tidak mengatur tentang besar kecilnya skill of business-nya perusahaan. Semua harus menyediakan, perusahaan-perusahaan kecil itu juga bisa melakukan strategi-strategi untuk itu [membentuk MAB],” jelasnya.

Dengan demikian, pembentukan MAB tidak hanya soal kepatuhan, tetapi juga strategi penguatan operasional perusahaan asuransi. Hal ini menjadi relevan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensi pengelolaan klaim dan memperkuat layanan kesehatan bagi nasabahnya.

MAB by Deswa Siap Menyesuaikan Kebutuhan Perusahaan

Sebagai penyedia MAB independen pertama di Indonesia, Dedi memastikan MAB by Deswa akan menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan.

Penyesuaian ini terutama penting bagi perusahaan asuransi dengan portofolio kecil, agar tidak terbebani secara finansial tetapi tetap mendapatkan manfaat strategis dari adanya MAB.

“Maka nanti tergantung bagaimana caranya, apa yang dibutuhkan sih oleh perusahaan itu. Nanti juga kita akan lihat, yang penting yang harus dibutuhkan,” tegas Dedi.

Keberadaan MAB yang fleksibel ini diharapkan mampu memberikan panduan medis yang tepat bagi perusahaan asuransi dalam menangani klaim, meningkatkan akurasi keputusan, serta mencegah risiko kerugian finansial akibat klaim tidak sesuai prosedur.

Selain itu, MAB diharapkan menjadi jembatan komunikasi antara perusahaan asuransi dan penyedia layanan kesehatan. Dengan demikian, interaksi antara kedua pihak lebih sistematis, transparan, dan profesional, sehingga kualitas layanan kepada nasabah dapat meningkat.

Peran Strategis MAB bagi Industri dan Pemerintah

Ketua MAB by Deswa, Nickolai Indrajasa, menekankan bahwa keberadaan MAB akan diserahkan kembali kepada masing-masing perusahaan asuransi sesuai kebutuhan. Ia menilai saat ini adalah momentum untuk memperbaiki industri kesehatan melalui MAB.

“Kalau enggak nanti makin banyak asuransi yang enggak punya produk kesehatan. Beban BPJS kesehatan akan makin besar, beban pemerintah akhirnya makin-makin besar juga,” jelasnya. 

Pernyataan ini menegaskan bahwa MAB tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan asuransi, tetapi juga berdampak positif bagi sistem kesehatan nasional dan pengelolaan dana publik.

Dengan peran strategis tersebut, MAB diharapkan dapat membantu industri asuransi dalam menyediakan produk yang lebih berkualitas, akurat dalam proses klaim, dan menjaga kepercayaan nasabah. Hal ini menjadi salah satu upaya penguatan ekosistem asuransi kesehatan secara menyeluruh.

Tantangan dan Prospek Perusahaan Berskala Kecil

Pengamat asuransi Wahju Rohmanti menyoroti bahwa kewajiban MAB tidak serta merta mengubah kinerja perusahaan berskala kecil secara instan. “Tidak bisa mengurasi secara langsung dan juga tidak secara langsung ada pengaruh MAB apakah TPA lebih baik akurasinya dibanding swakelola,” ujarnya.

Meski demikian, kehadiran MAB tetap memberikan kerangka kerja profesional untuk pengelolaan klaim, mitigasi risiko, dan peningkatan standar layanan. 

Perusahaan kecil dapat mengimplementasikan MAB secara bertahap atau bekerja sama dengan penyedia MAB independen, sehingga beban biaya dapat diminimalkan tanpa mengorbankan kualitas layanan.

Secara keseluruhan, pembentukan Dewan Penasihat Medis menjadi langkah strategis untuk memperkuat industri asuransi kesehatan, memastikan klaim lebih akurat, serta memberikan perlindungan optimal bagi nasabah. Dengan adaptasi yang tepat, perusahaan berskala kecil juga dapat menikmati manfaat jangka panjang dari kebijakan ini.

Terkini