JAKARTA - Indonesia menyatakan kesiapan mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza.
TNI akan berperan aktif dalam misi kemanusiaan jika mendapat mandat resmi pemerintah dan PBB. Langkah ini menegaskan komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia dan stabilitas kawasan.
Arahan Presiden dan Kesiapan TNI
Presiden Prabowo Subianto menekankan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi dalam misi perdamaian internasional di Gaza. Keputusan ini menyusul kesepakatan damai dan penghentian konflik yang ditandatangani dalam KTT Perdamaian Gaza.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Freddy Ardianzah, menegaskan bahwa TNI selalu siap menjalankan kebijakan Presiden. Setiap langkah dilakukan secara terukur, profesional, dan terkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, dan instansi terkait lainnya.
Arahan Presiden menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung perdamaian dan kemanusiaan global. Hal ini menegaskan posisi Indonesia sebagai negara dengan kebijakan luar negeri bebas aktif dan responsif terhadap krisis internasional.
Tugas Pokok TNI dan Operasi Militer Selain Perang
Langkah TNI sejalan dengan tugas pokoknya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang, termasuk pelaksanaan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Salah satu tugas utama OMSP adalah menjaga perdamaian dunia sesuai kebijakan politik luar negeri pemerintah.
Freddy menjelaskan bahwa TNI memiliki pengalaman luas melalui partisipasi Kontingen Garuda di berbagai misi PBB. Indonesia menjadi salah satu kontributor terbesar di ASEAN dalam misi pemeliharaan perdamaian, menunjukkan kapasitas TNI dalam operasi internasional.
Kajian kesiapan operasional, logistik, dan personel dilakukan untuk mendukung kemungkinan pengerahan pasukan ke Gaza. Pendekatan profesional dan terkoordinasi ini memastikan setiap langkah misi perdamaian berjalan aman dan efektif.
Prinsip dan Komitmen dalam Misi Perdamaian
TNI menegaskan prinsip “dari Indonesia untuk perdamaian dunia” sebagai landasan setiap misi internasional. Prinsip ini mencerminkan kebijakan luar negeri bebas aktif serta semangat kemanusiaan Presiden Prabowo.
Dukungan TNI tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga profesional dalam pelaksanaan misi di bawah bendera PBB. Semua tindakan akan menyesuaikan dengan mandat resmi, prosedur internasional, dan standar kemanusiaan.
Langkah ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara penengah yang berperan aktif menjaga stabilitas global. Kontribusi TNI diharapkan dapat memberi dampak positif bagi rakyat Palestina sekaligus meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional.
Kolaborasi Pemerintah dan Tantangan Implementasi
Pemerintah akan membahas secara mendetail terkait pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza. Presiden Prabowo menyadari bahwa implementasi misi ini kompleks, namun pemerintah telah memulai langkah-langkah awal.
Pertanyaan kesiapan Indonesia diajukan oleh mediator kunci seperti Amerika Serikat, Turki, Qatar, dan Mesir. Presiden menegaskan bahwa Indonesia siap jika diminta berperan sebagai pasukan penjaga perdamaian.
Kolaborasi antara Presiden, TNI, dan kementerian terkait menjadi kunci keberhasilan misi. Persiapan matang diharapkan dapat menjamin keamanan, efektivitas, dan dampak positif misi kemanusiaan bagi masyarakat Gaza.