Sembako

Harga Sembako Terbaru di Jatim: Ayam Kampung dan Telur Berubah Signifikan

Harga Sembako Terbaru di Jatim: Ayam Kampung dan Telur Berubah Signifikan
Harga Sembako Terbaru di Jatim: Ayam Kampung dan Telur Berubah Signifikan

JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur terus mengalami perubahan dari hari ke hari, mencerminkan dinamika pasar yang perlu diperhatikan masyarakat. 

Beberapa komoditas mengalami kenaikan, sementara yang lain turun. Misalnya, harga daging ayam kampung tercatat naik, sementara telur ayam kampung justru mengalami penurunan. 

Sementara itu, cabai dan susu bubuk juga mengalami kenaikan harga. Memantau harga sembako penting untuk membantu masyarakat mengatur belanja harian dan menjaga kestabilan pengeluaran rumah tangga.

Sembako atau sembilan bahan pokok adalah kebutuhan dasar yang menjadi bagian dari gizi dan kebutuhan rumah tangga. 

Sembilan komoditas pokok tersebut terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur, susu, bawang merah dan bawang putih, garam, serta gas elpiji dan minyak tanah. Selain itu, cabai juga menjadi komoditas penting yang memengaruhi anggaran belanja dapur.

Daftar Harga Sembako Terbaru di Jawa Timur

Berikut daftar harga rata-rata sembako di Jawa Timur hari ini, yang dirangkum untuk membantu masyarakat memantau perkembangan harga:

Beras Premium: Rp 15.062/kg

Beras Medium: Rp 12.750/kg

Gula kristal putih: Rp 16.396/kg

Minyak goreng curah: Rp 18.832/kg

Minyak goreng kemasan premium: Rp 20.484/liter

Daging sapi paha belakang: Rp 119.629/kg

Daging ayam ras: Rp 35.194/kg

Daging ayam kampung: Rp 70.283/kg

Telur ayam ras: Rp 29.093/kg

Telur ayam kampung: Rp 44.350/kg

Susu kental manis: Rp 12.600–12.569/370 gr

Susu bubuk: Rp 43.306–43.452/400 gr

Garam bata/halus: Rp 2.133–9.720/kg

Cabai merah keriting: Rp 46.838/kg

Cabai merah besar: Rp 48.178/kg

Cabai rawit merah: Rp 27.512/kg

Bawang merah: Rp 34.940/kg

Bawang putih: Rp 29.698/kg

Gas elpiji: Rp 20.087

Berdasarkan data ini, seluruh harga cabai mengalami kenaikan, begitu juga dengan komoditas susu bubuk. Sementara itu, daging ayam kampung naik signifikan sebesar Rp 1.646 per kilogram, dan telur ayam kampung turun Rp 2.405 per kilogram. 

Informasi harga ini menjadi acuan penting bagi masyarakat untuk mengatur belanja sehari-hari.

Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan dan Penurunan Harga

Perubahan harga sembako dipengaruhi oleh berbagai faktor. Permintaan yang meningkat sementara pasokan tetap atau berkurang akan menyebabkan harga naik, sedangkan penawaran lebih banyak dari permintaan membuat harga turun. 

Cuaca ekstrem, bencana alam, atau perubahan musim juga dapat memengaruhi produksi pertanian dan ketersediaan bahan pokok.

Selain itu, kebijakan pemerintah seperti impor, subsidi, atau pajak turut memengaruhi harga. Kenaikan biaya bahan baku, pupuk, bahan bakar, dan upah pekerja akan meningkatkan biaya produksi dan transportasi, sehingga harga sembako ikut naik. 

Fluktuasi nilai tukar mata uang dan inflasi tinggi juga menjadi faktor tambahan yang memengaruhi harga. Kondisi ekonomi yang tidak stabil, masalah distribusi, atau gangguan logistik seperti kemacetan dan pemogokan, dapat menimbulkan keterlambatan pengiriman, mengurangi pasokan, dan mendorong harga naik.

Pentingnya Pengawasan dan Kebijakan Stabilitas Harga

Perubahan harga sembako yang sering terjadi membuat pengawasan dan kebijakan pemerintah menjadi sangat penting. Pemerintah perlu memastikan distribusi barang pokok tetap lancar dan pasokan mencukupi untuk menjaga stabilitas pasar. 

Informasi harga rata-rata yang diperoleh masyarakat dapat digunakan sebagai referensi untuk belanja, perencanaan rumah tangga, dan pemantauan inflasi.

Fluktuasi harga yang terjadi di setiap pasar menuntut masyarakat untuk selalu memantau perkembangan harga sembako. Hal ini tidak hanya membantu dalam pengaturan belanja, tetapi juga menjaga keseimbangan ekonomi rumah tangga di tengah situasi pasar yang tidak menentu. 

Dengan informasi yang tepat dan kebijakan yang mendukung, masyarakat dapat menyesuaikan strategi belanja mereka, sementara pemerintah dapat melakukan langkah proaktif dalam menjaga stabilitas harga.

Pemantauan harga sembako menjadi langkah preventif agar tidak terjadi lonjakan yang merugikan masyarakat. Kenaikan atau penurunan harga yang signifikan harus segera diantisipasi melalui intervensi pasar, kebijakan distribusi, dan langkah-langkah penyuluhan kepada pedagang dan konsumen. 

Dengan demikian, kestabilan harga sembako tetap terjaga dan kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi secara optimal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index