JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan signifikan sepanjang sepekan terakhir, menutup periode perdagangan di level 8.271,72 dari posisi sebelumnya 7.915,65.
Kenaikan ini mencerminkan optimisme pelaku pasar setelah sebelumnya mengalami tekanan. Selama pekan ini, IHSG menguat sebesar 4,50% secara kumulatif, menandakan pemulihan yang cukup kuat dan menunjukkan sentimen positif dari investor.
Penguatan IHSG seiring dengan aktivitas beli investor asing yang signifikan pada akhir pekan. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek pasar modal Indonesia, meski sepanjang tahun 2025 investor asing masih mencatatkan penjualan bersih yang cukup besar.
Aktivitas Investor Asing
Investor asing melakukan net foreign buy sebesar Rp 1,15 triliun pada penutupan pekan, mendorong kenaikan indeks. Meski secara tahunan investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 47,317 triliun, aksi beli pada pekan terakhir menjadi katalis positif bagi IHSG.
Pergerakan ini mencerminkan strategi investor untuk memanfaatkan momentum penguatan saham tertentu. Saham-saham unggulan menjadi fokus beli bersih asing, menandakan adanya optimisme terhadap prospek ekonomi nasional dan stabilitas pasar modal dalam jangka menengah.
Kapitalisasi Pasar dan Transaksi Harian
Seiring dengan kenaikan IHSG, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia meningkat 3,31% menjadi Rp 15.234 triliun dari Rp 14.746 triliun pekan sebelumnya. Lonjakan ini menandakan peningkatan nilai saham yang diperdagangkan dan daya tarik pasar bagi investor domestik maupun asing.
Namun, meski indeks dan kapitalisasi pasar meningkat, rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami koreksi sebesar 12,91% menjadi 2,36 juta kali transaksi, dari 2,71 juta pekan sebelumnya.
Nilai transaksi harian juga melemah 18,85% menjadi Rp 22,28 triliun dari Rp 27,46 triliun pekan sebelumnya. Koreksi ini menunjukkan sebagian investor menahan aksi jual atau membeli saham secara selektif, meskipun pasar secara umum mengalami penguatan.
Volume Saham dan Prospek Pasar
Rata-rata volume transaksi harian mengalami penurunan 19,70% menjadi 30,47 miliar lembar saham, dibandingkan pekan sebelumnya 37,95 miliar lembar. Penurunan volume ini menjadi indikator bahwa meski IHSG naik, likuiditas pasar tidak sepenuhnya tinggi, dan investor lebih selektif dalam menentukan saham yang diperdagangkan.
Kinerja pekan terakhir memberikan sinyal positif bagi pasar modal Indonesia. Dengan IHSG yang menguat dan aksi beli asing yang signifikan, pelaku pasar menilai prospek pasar saham masih menjanjikan, terutama bagi saham-saham unggulan yang menjadi fokus investasi.
Aktivitas ini diharapkan dapat menjaga momentum penguatan IHSG di pekan berikutnya serta meningkatkan kepercayaan investor domestik dan asing untuk berinvestasi lebih agresif di pasar modal.