JAKARTA - Upaya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN dalam memperluas akses kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah kembali menunjukkan hasil positif.
Bank pelat merah ini berhasil menguasai 78 persen pangsa pasar KPR subsidi di Jawa Timur (Jatim) dengan menyalurkan 10.243 unit KPR Sejahtera FLPP, terdiri atas 6.505 unit BTN Konvensional dan 3.738 unit BTN Syariah.
Menurut Direktur Consumer Banking BTN Hirwandi Gafar, capaian ini menempatkan BTN sebagai pemain utama dalam penyaluran KPR subsidi di Jatim. “Capaian itu menjadikan BTN menguasai 78,3 persen pangsa pasar dari total 13.069 unit rumah subsidi yang disalurkan seluruh bank di wilayah tersebut,” ujarnya.
Dari sisi kontribusi nasional, Jatim menyumbang sekitar 6,6 persen terhadap total penyaluran program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) secara nasional. Hal ini menunjukkan bahwa peran BTN di provinsi tersebut sangat signifikan dalam memperluas akses pembiayaan rumah subsidi di seluruh Indonesia.
Kontribusi Daerah dan Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah
Beberapa daerah di Jatim menjadi motor penggerak utama penyaluran KPR subsidi BTN. Di antaranya Kabupaten Jember dengan 2.205 unit, Malang sebanyak 1.534 unit, Banyuwangi sebanyak 870 unit, serta Kediri dengan 841 unit.
Jumlah tersebut memperlihatkan bahwa kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah masih sangat tinggi di wilayah tersebut.
Menurut Hirwandi, pencapaian BTN di Jatim mencerminkan solidnya ekosistem pembiayaan perumahan yang telah terbangun melalui kerja sama antara BTN, pemerintah, dan para pengembang. “Kami menjaga konsistensi agar masyarakat berpenghasilan rendah semakin mudah memiliki rumah,” katanya.
BTN juga menggandeng pemerintah daerah untuk mempercepat berbagai aspek administratif, termasuk sertifikasi tanah dan penyaluran dana subsidi yang kini dilakukan melalui mekanisme digital. Kolaborasi ini menjadi faktor penting dalam menjaga kelancaran dan efisiensi proses pembiayaan rumah subsidi.
Inklusivitas Pembiayaan Rumah untuk Semua Profesi
Keberhasilan BTN di Jawa Timur tidak hanya diukur dari besarnya angka penyaluran, tetapi juga dari keragaman penerima manfaat. Program KPR subsidi BTN di Jatim telah menjangkau masyarakat dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari pegawai swasta, ASN, tenaga pendidik, TNI/Polri, hingga pekerja informal dan wirausaha kecil.
Langkah ini selaras dengan komitmen BTN dalam memperluas akses kepemilikan rumah yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus mendukung pemerataan ekonomi di seluruh lapisan masyarakat.
“BTN memastikan pembiayaan rumah subsidi dapat diakses lintas profesi, termasuk sektor informal yang selama ini sulit memperoleh kredit perumahan,” ujar Hirwandi.
Selain itu, BTN juga mencatat peningkatan partisipasi perempuan dalam program KPR subsidi. Sekitar 32,7 persen penerima KPR subsidi BTN merupakan perempuan, yang menunjukkan meningkatnya kesadaran dan kemampuan perempuan dalam memiliki aset properti sendiri.
Transformasi Digital dan Penguatan Tata Kelola
Sejalan dengan perkembangan teknologi, BTN terus memperkuat aspek digitalisasi dalam proses penyaluran KPR subsidi. Transformasi ini tidak hanya mempercepat waktu pengajuan, tetapi juga meningkatkan akurasi dalam verifikasi data serta efektivitas distribusi dana.
“Digitalisasi dan kolaborasi dengan pengembang lokal terus kami dorong untuk mempercepat proses pengajuan, tanpa mengorbankan prinsip ketepatan sasaran dan tata kelola,” kata Hirwandi.
Dengan sistem digital, proses pengajuan KPR kini lebih efisien, transparan, dan ramah pengguna, baik bagi pihak bank maupun masyarakat. Inovasi ini sekaligus mendukung misi BTN untuk menghadirkan pembiayaan perumahan yang mudah diakses, tepat sasaran, dan akuntabel.
Langkah digitalisasi tersebut memperkuat posisi BTN sebagai bank spesialis pembiayaan perumahan nasional yang berperan penting dalam mendukung program pemerintah untuk memperluas kepemilikan rumah layak dan terjangkau.
BTN Dorong Pemerataan Hunian Layak di Indonesia
Keberhasilan BTN menguasai pasar KPR subsidi di Jawa Timur menjadi bukti nyata dari komitmen bank ini dalam memperluas akses hunian layak bagi masyarakat.
Sinergi antara digitalisasi, kolaborasi dengan pemerintah, dan komitmen terhadap inklusivitas menjadi kunci keberhasilan BTN dalam mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di sektor pembiayaan perumahan.
Dengan langkah konsisten seperti ini, BTN diharapkan dapat terus berkontribusi terhadap target nasional pemenuhan kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sekaligus memperkuat fondasi sosial-ekonomi di berbagai daerah.