Perjalanan Industri Otomotif RI dari Importir Menjadi Basis Global

Jumat, 17 Oktober 2025 | 14:58:16 WIB
Perjalanan Industri Otomotif RI dari Importir Menjadi Basis Global

JAKARTA - Industri otomotif Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan sejak era 1970-an. 

Dari awalnya hanya mengimpor kendaraan dari luar negeri, saat ini Tanah Air telah menjadi basis produksi global dengan kapasitas menghasilkan kendaraan berbasis mesin ICE dan elektrifikasi. 

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) baru saja merayakan pencapaian 3 juta unit ekspor kendaraan Toyota ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia, menunjukkan dedikasi dan kerja keras industri otomotif nasional.

Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, menegaskan bahwa perjalanan industri otomotif Indonesia telah melalui tujuh tahap transformasi. “Dimulai sebagai importir kendaraan, bertransformasi hingga akhirnya mampu memproduksi mesin, komponen, hingga kendaraan utuh dalam skala besar,” ujarnya. 

Perjalanan panjang ini menjadi bukti kemampuan manufaktur nasional untuk bersaing di tingkat global.

Peningkatan Tingkat Komponen Lokal dan Elektrifikasi

Seiring waktu, tingkat kandungan lokal kendaraan buatan Indonesia meningkat signifikan, kini mencapai lebih dari 80 persen. Indonesia tidak hanya menjadi basis produksi kendaraan konvensional, tetapi juga mulai memasuki era kendaraan elektrifikasi untuk pasar domestik maupun ekspor. 

Transformasi ini menandai kematangan industri otomotif nasional yang mampu menjalankan seluruh tahapan produksi hingga menghasilkan produk akhir berdaya saing tinggi.

Peran sektor otomotif juga penting dalam perekonomian nasional. Industri manufaktur, termasuk otomotif, menyumbang 18,98% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan berkontribusi 0,9% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,03% pada 2024. 

Selain itu, industri otomotif menjadi kontributor utama penerimaan pajak melalui PPh, PPN, PPnBM, serta Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), yang mendukung fiskal daerah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kontribusi Ekspor Toyota terhadap Industri Nasional

Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT TMMIN, mengapresiasi dukungan masyarakat, konsumen, jaringan penjualan, dan seluruh pemangku kepentingan. Menurutnya, dukungan tersebut membuat industri otomotif menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi sekaligus kontributor positif bagi neraca perdagangan melalui ekspor.

Berdasarkan data GAIKINDO, sepanjang Januari hingga September 2025, ekspor kendaraan utuh Toyota mencapai 218.162 unit, sekitar 57% dari total ekspor industri otomotif nasional yang mencapai 384.382 unit.

Model kendaraan primadona ekspor mencakup Kijang Innova (ICE dan HEV), Veloz, Fortuner, dan Yaris Cross (ICE dan HEV). Kendaraan elektrifikasi, seperti Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV, menyumbang 7% dari total ekspor Toyota ke kawasan Asia, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika. 

Hal ini menegaskan posisi Indonesia sebagai basis produksi kendaraan global dengan kemampuan memenuhi standar internasional.

Daftar Kendaraan Toyota Buatan Indonesia yang Mendunia

Ekspor Toyota selama Januari hingga September 2025 terbagi menurut tipe kendaraan:

SUV (Fortuner, Rush, Raize): 79.558 unit

MPV (Kijang Innova, Kijang Innova Zenix, Avanza, Town/Lite Ace, Veloz): 75.523 unit

Sedan, Hatchback, LCGC (Agya, Yaris Cross): 47.333 unit

Kijang Innova Zenix Hybrid: 9.269 unit

Yaris Cross Hybrid: 6.479 unit

Keberhasilan ini menegaskan bahwa Indonesia kini mampu memproduksi kendaraan dengan standar global, mulai dari mesin, komponen, hingga kendaraan utuh, serta mendukung ekspor ke berbagai negara. 

Transformasi industri otomotif juga berdampak pada perekonomian, peningkatan keterampilan tenaga kerja, dan penguatan posisi Indonesia di pasar otomotif dunia.

Pencapaian ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa investasi dan kolaborasi antara produsen, pemerintah, dan konsumen mampu mengubah industri otomotif dari importir menjadi pemain utama di pasar global. 

Dengan basis produksi yang kuat dan tingkat kandungan lokal yang tinggi, Indonesia terus menegaskan diri sebagai pusat manufaktur otomotif berstandar internasional yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Terkini