JAKARTA - WIKA menghadirkan proyek RDF Jakarta untuk mengubah sampah menjadi energi terbarukan.
Fasilitas ini menjadi langkah nyata menuju ekonomi sirkular dan energi bersih. Teknologi digital mendukung efisiensi, keselamatan, dan replikasi proyek di masa depan.
Tantangan Sampah Perkotaan dan Solusi RDF
Krisis sampah perkotaan menjadi masalah serius, terutama dengan terbatasnya lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Di Jakarta, lebih dari 7.000 ton sampah dihasilkan setiap hari, sebagian besar berakhir di TPA Bantargebang.
WIKA menghadirkan solusi melalui proyek Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara. RDF memproses sampah rumah tangga dan perkotaan menjadi bahan bakar alternatif, menggantikan batu bara untuk industri semen seperti Indocement. Fasilitas ini mampu mengolah sekitar 2.500 ton sampah per hari.
Selain mengurangi ketergantungan pada batu bara hingga 30 persen, penggunaan RDF menurunkan emisi karbon sekitar 100.000 ton CO? per tahun, setara dengan mengurangi 28.000 mobil dari jalan raya.
“Setiap ton sampah yang masuk ke RDF berarti satu langkah lebih dekat menuju masa depan energi yang lebih hijau,” ujar Sagara Senjakartika Putra, Engineering Manager RDF Plant Jakarta.
Inovasi Digital untuk Efisiensi dan Akurasi
Pembangunan fasilitas RDF menghadapi tantangan kompleks, mulai dari desain hingga koordinasi lintas disiplin. Awalnya sistem konvensional memakan waktu dan rawan kesalahan, sehingga WIKA beralih ke pendekatan digital terintegrasi.
Dengan teknologi Bentley Systems seperti ProjectWise, iTwin, dan SYNCHRO, seluruh tahapan proyek dimodelkan secara 3D real-time, dijadwalkan dengan 4D modeling, dan dihitung biayanya melalui 5D cost management.
Integrasi digital ini menyatukan data, menghapus duplikasi, dan memastikan semua pihak bekerja dengan informasi yang sama.
Hasilnya nyata: proyek selesai dua bulan lebih cepat dan efisiensi biaya meningkat sekitar 10 persen. Pendekatan digital juga mempercepat persetujuan dokumen teknis dari hitungan minggu menjadi beberapa hari, meningkatkan akurasi, serta mengurangi miskomunikasi antara tim engineering dan lapangan.
Transformasi Lapangan dan Keselamatan Kerja
Pemanfaatan drone surveying mempercepat pemetaan area seluas 7,8 hektare dari sepuluh hari menjadi hanya dua hari. Sistem clash detection memungkinkan deteksi benturan antar elemen desain sejak di layar komputer, mengurangi risiko di lapangan.
Pendekatan digital ini meningkatkan keselamatan kerja. Proyek RDF Jakarta mencatat nol kecelakaan, menghemat lebih dari 52.000 jam kerja, dan tidak mengalami penundaan berarti selama konstruksi.
Layanan ProjectWise membuat semua data terdokumentasi dan dapat dilacak, sehingga perubahan desain otomatis diperbarui di model 3D dan gambar 2D. Dengan metode ini, fasilitas dapat beroperasi lebih aman, efisien, dan tepat waktu, sekaligus menjaga kualitas konstruksi dan keselamatan seluruh tim di lapangan.
Dampak Sosial, Lingkungan, dan Replikasi Nasional
RDF Jakarta memberikan dampak sosial nyata, menciptakan lebih dari 50 jenis pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar. Dari sisi lingkungan, fasilitas dilengkapi sistem deodorizer untuk menjaga kualitas udara di kawasan padat penduduk, sehingga tidak menimbulkan polusi suara maupun bau.
Keberhasilan proyek ini menempatkan WIKA sejajar dengan proyek teknologi tinggi dunia, menjadi benchmark nasional untuk pengelolaan sampah modern. Studi kelayakan sedang disiapkan untuk replikasi fasilitas RDF di daerah lain, menjadikan proyek ini model bagi pengelolaan sampah berkelanjutan di Indonesia.
Selain itu, RDF Jakarta menunjukkan visi WIKA sebagai pionir teknologi konstruksi dan energi bersih. Inovasi dan digitalisasi membuktikan bahwa sampah dapat diubah menjadi sumber energi, mendukung masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
“Kami mengubah sampah hari ini menjadi energi esok lebih cepat, lebih aman, dan lebih berkelanjutan,” tutup Sagara.
Dengan kehadiran RDF Jakarta, WIKA tidak hanya menghadirkan solusi energi bersih dan pengelolaan sampah modern, tetapi juga mengedepankan teknologi digital, keselamatan kerja, serta dampak sosial positif. Proyek ini menjadi simbol transformasi energi terbarukan dan ekonomi sirkular di Indonesia.